Obat Bius Medis memang sangat di perlukan bagi dokter bidang pembedahan (operasi), dimana mereka akan selalu sukses dalam penanganan pembedahan organ tubuh manusia saat mau di operasi. Kenapa obat bius di perlukan tim medis untuk pembedahan ? Ya.. Jawabannya mungkin anda sudah mengerti. Semua itu di butuhkan tim medis agar pada pasien tidak melakukan perlawanan atau brontak saat pisau maupun gunting menyayat-nyayat pada tubuh pasien, dengan terbiusnya pasien tersebut akan membuat mereka pingsan atau tak sadarkan diri dan barulah proses pembedahan di mulai oleh tim medis.
Kebutuhan dan cara kerja anestesi atau
OBAT BIUS CAIR beraneka ragam.
Anestesi juga memiliki cara penggunaan yang berbeda sesuai kebutuhannya. Tak hanya cara disuntikkan saja, tetapi juga dihirup melalui alat bantu nafas. Beberapa cara penggunaan anestesi ini di antaranya:
- Melalui Pernafasan - Beberapa obat anestesi berupa gas seperti isoflurane dan nitrous oxide, dapat dimasukkan melalui pernafasan atau secara inhalasi. Gas-gas ini mempengaruhi kerja susunan saraf pusat di otak, otot jantung, serta paru-paru sehingga bersama-sama menciptakan kondisi tak sadar pada pasien. Penggunaan Obat Bius Hirup jenis inhalasi ini lebih ditujukan untuk pasien operasi besar yang belum diketahui berapa lama tindakan operasi diperlukan. Sehingga, perlu dipastikan pasien tetap dalam kondisi tak sadar selama operasi dilakukan.
- Iinjeksi Intravena - Sedangkan obat ketamine, thiopetal, opioids (fentanyl, sufentanil) dan propofol adalah obat-obatan yang biasanya dimasukkan ke aliran vena. Obat-obatan ini menimbulkan efek menghilangkan nyeri, mematikan rasa secara menyeluruh, dan membuat depresi pernafasan sehingga membuat pasien tak sadarkan diri. Masa bekerjanya cukup lama dan akan ditambahkan bila ternyata lamanya operasi perlu ditambah.
- Injeksi Pada Spinal/ Epidural - Obat-obatan jenis iodocaine dan bupivacaine yang sifatnya lokal dapat diinjeksikan dalam ruang spinal (rongga tulang belakang) maupun epidural untuk menghasilkan efek mati rasa pada paruh tubuh tertentu. Misalnya, dari pusat ke bawah. Beda dari injeksi epidural dan spinal adalah pada teknik injeksi. Pada epidural, injeksi dapat dipertahankan dengan meninggalkan selang kecil untuk menambah obat anestesi jika diperlukan perpanjangan waktu tindakan. Sedang pada spinal membutuhkan jarum lebih panjang dan hanya bisa dilakukan dalam sekali injeksi untuk sekitar 2 jam ke depan. Baca Juga: Keluhan Pasien Obat Bius Spinal
- Injeksi Lokal - Iodocaine dan bupivacaine juga dapat di injeksi di bawah lapisan kulit untuk menghasilkan efek mati rasa di area lokal. Dengan cara kerja memblokade impuls saraf dan sensasi nyeri dari saraf tepi sehingga kulit akan terasa kebas dan mati rasa.
Dari penjelasan di atas semoga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang ingin tahu tim medis menggunakan
Obat Bius Ampuh untuk pasien yang mau di operasi atau tindakan lain yang mana sangat di butuhkan untuk membius dalam bidang apapun yang bisa bermanfaat bagi pasien itu sendiri. Dari itu kami sudahi dulu pembahasan kali ini dan semoga tulisan ini berguna bagi ilmu pengetahuan anda tentang
Penggunaan Obat Bius Medis.